Hikmatiyani Nastiti
4 Level Mengukur Diri
“Has, mau titip apa ke kakak?”
“Kencur mah jangan lupa”
“Buat apa?”
“Seblak dong”
Sedari dulu saat anak-anak melakukan perjalanan backpacker, live in, camping atau aktivitas lainnya, saya minta mereka mengukur mandiri hal-hal apa saja yang dibutuhkan. Kelihatannya kecil, namun beberapa proses berpikir kan dijalani. Pun cemilan dan makanan yang dibutuhkan, saya tidak pernah ikut mengatur.
Proses berpikir saat menyiapkan kebutuhan perjalanan sendiri dapat dikategorikan ke dalam beberapa level, bergantung pada kompleksitas dan detail yang harus dipertimbangkan. Berikut adalah level-level tersebut:
1. Level Operasional
Ini adalah tahap paling dasar yang melibatkan detail praktis seperti memesan tiket transportasi, akomodasi, serta merencanakan rute perjalanan. Fokusnya pada pelaksanaan teknis dan logistik, seperti:
- Menentukan moda transportasi (pesawat, kereta, mobil, dll.).
- Memilih tempat menginap yang sesuai dengan anggaran.
- Mengurus dokumen perjalanan (visa, paspor).
- Menyiapkan barang bawaan sesuai dengan kebutuhan dan cuaca di destinasi.
2. Level Taktis
Pada level ini, proses berpikir lebih terstruktur dan berfokus pada pengaturan waktu dan prioritas. Pengambilan keputusan didasarkan pada rencana keseluruhan:
- Menyusun jadwal harian (itinerary) yang sesuai dengan preferensi.
- Mengalokasikan waktu yang tepat untuk setiap aktivitas atau destinasi.
- Mempertimbangkan opsi cadangan jika ada kendala.
- Menyusun anggaran perjalanan agar tetap sesuai dengan rencana.
3. Level Strategis
Ini adalah tingkat berpikir yang lebih tinggi, melibatkan perencanaan jangka panjang dan tujuan keseluruhan dari perjalanan:
- Menetapkan tujuan dari perjalanan (liburan, bisnis, edukasi).
- Mempertimbangkan nilai pengalaman atau manfaat dari perjalanan tersebut.
- Mempertimbangkan risiko (cuaca buruk, kondisi kesehatan, dll.) dan membuat rencana mitigasi.
- Menilai dampak finansial jangka panjang dari perjalanan.
4. Level Reflektif/Konseptual
Pada level ini, perjalanan dilihat dari perspektif lebih mendalam dan reflektif:
- Menilai dampak emosional dan psikologis dari perjalanan (mencari ketenangan, self-reflection).
- Mempertimbangkan makna atau nilai budaya dari destinasi yang dipilih.
- Memperhatikan etika perjalanan, seperti sustainability atau dampak terhadap lingkungan dan budaya lokal.
Semua level ini saling terkait, dan sering kali seseorang berpindah-pindah antar level selama proses perencanaan perjalanan.
Share
Penulis
Hikmatiyani Nastiti
Founder Yayasan Bening Indonesia
Topik
Al Izzah Awal Semester Bedah Buku Belajar Berkebun Buku Tahunan Feminitas Fotografi Hikmatiyani Nastiti Ian Fauziah Inisiatif Itikaf Karya Siswa Kelulusan Kemping Kunjungan Kunjungan Kampus Liburan Life Skill Maskulinitas MPLS Nyantri Olahraga PKBM Podcast PPDB PPDB 2021 PPDB SD 2021 Prestasi Safar Safar SD SD SDM Sehari Bersama Ayah Selayar seminar SL SMA SMP SPS Studi Banding Sumarti M Thahir Tulisan Guru Wahyudin Yasin